Selasa, 12 Januari 2016

Manajemen laba

Manajemen laba adalah campur tangan dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan diri sendiri. Manajemen laba adalah salah satu faktor yang dapat mengurangi kredibilitas laporan keuangan, manajemen laba menambah bias dalam laporan keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Setiawati dan Na’im, 2000 dalam Rahmawati dkk, 2006).
Manajemen laba merupakan area yang kontroversial dan penting dalam akuntansi keuangan. Manajemen laba tidak selalu diartikan sebagai suatu upaya negatif yang merugikan karena tidak selamanya manajemen laba berorientasi pada manipulasi laba. Manajemen laba tidak selalu dikaitkan dengan upaya untuk memanipulasi data atau informasi akuntansi, tetapi lebih condong dikaitkan dengan pemilihan metode akuntansi yang secara sengaja dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu dalam batasan GAAP. Pihak-pihak yang kontra terhadap manajemen laba, menganggap bahwa manajemen laba merupakan pengurangan dalam keandalan informasi yang cukup akurat mengenai laba untuk mengevaluasi return dan resiko portofolionya (Ashari dkk, 1994 dalam Assih, 2004).

Faktor-faktor yang mempengaruhi manjemen laba:

1.      Hipotesis Bonus Plan
Bahwa perusahaan dengan bonus plan cenderung menggunakan metode akuntansi yang akan meningkatkan metode income saat ini.
2.      Debt To Equity Hypothesis
Bahwa perusahaan yang mempunyai rasio debt to equity besar maka manajer perusahaan tersebut cenderung menggunakan metode akuntansi yang akan meningkatkan pendapatan atau laba.
3.      Political Cost Hypothesis
Bahwa perusahaan yang besar, yang kegiatan operasinya menyentuh sebagian besar masyarakta akan cenderung untuk mengurangi laba yang dilaporkan.
Sasaran manajemen laba :
1.      Kebijakan akuntansi
Keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijakan akuntansi yang wajib deterapkan oleh suatu perusahaan, yaitu antara menerapkan akuntansi lebih awal dari waktu yang ditetapkan atau menundanya sampai saat berlakunya kebijakan tersebut.
2.      Pendapatan
Dengan mempercepat atau menunda pengakuan akan pendapatan.
3.      Biaya
Menganggap sebagai beban biaya atau menganggap sebagai suatu tambahan investasi atas suatu biaya.

Terjadinya manajemen laba

1.      Manajer dapat menentukan kapan waktu akan melakukan manajemen laba melalui kebijakannya. Hal ini biasanya dikaitkan dengan segala aktivitas yang dapat mempengaruhi aliran kas juga keuntungan secara pribadi.
2.      Keputusan manajer untuk menerapkan suatu kebijakan kauntansi yang wajib diterapkan oleh suatu perusahaan. Yaitu antara menerapkan lebih awal atau menunda sampai saat berlakunya kebijakan tersebut.
3.      Upaya manajer untuk mengganti atau merubah suatu metode akuntansi tertentu dari sekian banyak metode yang dapat dipilih yang tersedia dan diakui oleh badan akuntansi yang sah.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar