Manajemen laba adalah campur tangan
dalam proses pelaporan keuangan eksternal dengan tujuan untuk menguntungkan
diri sendiri. Manajemen laba adalah salah satu faktor yang dapat mengurangi
kredibilitas laporan keuangan, manajemen laba menambah bias dalam laporan
keuangan dan dapat mengganggu pemakai laporan keuangan yang mempercayai angka
laba hasil rekayasa tersebut sebagai angka laba tanpa rekayasa (Setiawati dan
Na’im, 2000 dalam Rahmawati dkk, 2006).
Manajemen laba merupakan area yang
kontroversial dan penting dalam akuntansi keuangan. Manajemen laba tidak selalu
diartikan sebagai suatu upaya negatif yang merugikan karena tidak selamanya
manajemen laba berorientasi pada manipulasi laba. Manajemen laba tidak selalu
dikaitkan dengan upaya untuk memanipulasi data atau informasi akuntansi, tetapi
lebih condong dikaitkan dengan pemilihan metode akuntansi yang secara sengaja
dipilih oleh manajemen untuk tujuan tertentu dalam batasan GAAP. Pihak-pihak
yang kontra terhadap manajemen laba, menganggap bahwa manajemen laba merupakan
pengurangan dalam keandalan informasi yang cukup akurat mengenai laba untuk
mengevaluasi return dan resiko portofolionya (Ashari dkk, 1994 dalam Assih,
2004).
Faktor-faktor yang
mempengaruhi manjemen laba:
1.
Hipotesis
Bonus Plan
Bahwa perusahaan dengan bonus plan
cenderung menggunakan metode akuntansi yang akan meningkatkan metode income
saat ini.
2.
Debt
To Equity Hypothesis
Bahwa perusahaan yang mempunyai rasio
debt to equity besar maka manajer perusahaan tersebut cenderung menggunakan
metode akuntansi yang akan meningkatkan pendapatan atau laba.
3.
Political
Cost Hypothesis
Bahwa perusahaan yang besar, yang
kegiatan operasinya menyentuh sebagian besar masyarakta akan cenderung untuk
mengurangi laba yang dilaporkan.
Sasaran manajemen laba
:
1.
Kebijakan
akuntansi
Keputusan manajer untuk menerapkan
suatu kebijakan akuntansi yang wajib deterapkan oleh suatu perusahaan, yaitu
antara menerapkan akuntansi lebih awal dari waktu yang ditetapkan atau
menundanya sampai saat berlakunya kebijakan tersebut.
2.
Pendapatan
Dengan mempercepat atau menunda
pengakuan akan pendapatan.
3.
Biaya
Menganggap sebagai beban biaya atau
menganggap sebagai suatu tambahan investasi atas suatu biaya.
Terjadinya manajemen
laba
1. Manajer dapat menentukan kapan waktu
akan melakukan manajemen laba melalui kebijakannya. Hal ini biasanya dikaitkan
dengan segala aktivitas yang dapat mempengaruhi aliran kas juga keuntungan
secara pribadi.
2. Keputusan manajer untuk menerapkan
suatu kebijakan kauntansi yang wajib diterapkan oleh suatu perusahaan. Yaitu
antara menerapkan lebih awal atau menunda sampai saat berlakunya kebijakan
tersebut.
3. Upaya manajer untuk mengganti atau
merubah suatu metode akuntansi tertentu dari sekian banyak metode yang dapat
dipilih yang tersedia dan diakui oleh badan akuntansi yang sah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar