Kita punya sepotong hati bukan?
Satu-satunya.
Lantas bagaimana kalau hati itu
terluka?
Disakiti justru oleh orang yang kita cintai?
Aduh, apakah kita bisa mengobatinya?
Apakah luka itu bisa pulih, tanpa bekas?
Atau jangan-jangan,
kita harus menggantinya dengan sepotong hati yang baru?
Disakiti justru oleh orang yang kita cintai?
Aduh, apakah kita bisa mengobatinya?
Apakah luka itu bisa pulih, tanpa bekas?
Atau jangan-jangan,
kita harus menggantinya dengan sepotong hati yang baru?
Lantas apakah tetap cinta namanya
meski telah kehilangan kepercayaan dan komitmen? Apakah kita bersedia
mengorbankan cinta demi kepentingan yang lebih besar , atau tetap dengan ego
demi kebahagiaan sendiri? Ada banyak pertanyaan tentang sepotong hati ini.
Maka , semoga datanglah pemahaman
baik itu. Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan adalah special. Sama
spesialnya dengan milik kita. Tidak peduli sesederhana apapun itu, sepanjang
dibungkus dengan pemahaman-pemahaman yang baik
Kalimat-kalimat diatas tadi merupakan
kutipan sinopsis sebuah novel-lebih tepatnya kumpulan cerpen- yang akan aku
review kali ini. Kumpulan cerpen ini merupakan karya salah satu penulis ternama Indonesia yaitu Tere Liye. Bagi pecinta
novel-novel khususnya novel Indonesia pasti kenal dengan
penulis yang satu ini. Jika kita lihat di toko-toko buku, sudah begitu banyak
karya-karya berkualitas yang telah ia terbitkan. Beberapa karyanya pun kini
sudah diadaptasi menjadi film.
Buku terbaru Tere Liye yang berjudul “Sepotong Hati yang
Baru” merupakan buku serial “Berjuta Rasanya”. Di dalamnya terdapat cerita yang
seru-seru. Judulnya bermacam-macam. Ya...bisa dibilang seperti kumpulan cerita.
Judul cerita dalam buku “Sepotong Hati yang Baru” ini diantaranya:
1. Hiks,
Kupikir Itu Sungguhan
2. Kisah
Sie Sie
3. Sepotong
Hati yang Baru
4. Mimpi-Mimpi
Sampek-Engtay
5. Itje
Noerbaja & Kang Djalil
6. Kalau
Semua Wanita Jelek
7. Percayakah
Kau Padaku
8. Buat
Apa Disesali
Sinopsis Sepotong Hati yang Baru
Pernikahanku dan Alysa tinggal
menghitung hari. Persis lima hari sebelum kami menikah, Alysa bertemu dengan
pria gagah. Pertemuan mereka berdua Setelah setahun aku pergi dari kesedihan
itu. Berhasil menyingkirkan kenangan lama yang selalu mengganggu otakku, Alysa
mendadak menghubungiku. Dengan nada yang memelas, Alysa meminta kami bertemu
malam ini. Alysa menceritakan bahwa pernikahannya dengan pria gagah yang dia
yakini jodohnya saat itu, gagal. Alysa bertanya padaku, “apakan kau masih
mencintaiku?”. Aku menggeleng, “Maafkan aku Alysa, aku sudah menikah.
Bukan dengan seseorang yang amat aku cintai, aku inginkan. Tetapi setidaknya ia
bisa memberikanku sepotong hati yang baru. Maafkan aku. Kau lihat. Ini cincin
pernikahan kami, batu giok.” Aku menelan ludah. (hlm. 50). Alysa beranjak pergi
dari hadapanku dengan rasa kecewa. Apa yang aku katakan kepada Alysa barusan
semuanya bohong. Cincin yang kupakai bukan milikku. Cincin ini kepunyaan
adikku. Aku belum menikah. Cinta bukan sekedar soal memaafkan. Cinta bukan sekedar soal
menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri. Cinta adalah rasionalitas
sempurna. Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu
yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu
akan kembali menganga. Kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di
hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi
karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut
Judul
: Sepotong Hati Yang Baru
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Mahaka Publishing
Tahun : 2012
Tebal : 206 hal.
Genre : Kumpulan Cerpen
Penulis : Tere Liye
Penerbit : Mahaka Publishing
Tahun : 2012
Tebal : 206 hal.
Genre : Kumpulan Cerpen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar