Sabtu, 09 Januari 2016

Sepotong hati yang baru Karya : Tere Liye

Kita punya sepotong hati bukan?
Satu-satunya.
Lantas bagaimana kalau hati itu terluka?
Disakiti justru oleh orang yang kita cintai?
Aduh, apakah kita bisa mengobatinya?
Apakah luka itu bisa pulih, tanpa bekas?
Atau jangan-jangan,
kita harus menggantinya dengan sepotong hati yang baru?
Lantas apakah tetap cinta namanya meski telah kehilangan kepercayaan dan komitmen? Apakah kita bersedia mengorbankan cinta demi kepentingan yang lebih besar , atau tetap dengan ego demi kebahagiaan sendiri? Ada banyak pertanyaan tentang sepotong hati ini.
Maka , semoga datanglah pemahaman baik itu. Bahwa semua pengalaman cinta dan perasaan adalah special. Sama spesialnya dengan milik kita. Tidak peduli sesederhana apapun itu, sepanjang dibungkus dengan pemahaman-pemahaman yang baik

Kalimat-kalimat diatas tadi merupakan kutipan sinopsis sebuah novel-lebih tepatnya kumpulan cerpen- yang akan aku review kali ini. Kumpulan cerpen ini merupakan karya salah satu penulis ternama Indonesia yaitu Tere Liye. Bagi pecinta novel-novel khususnya novel Indonesia pasti kenal dengan penulis yang satu ini. Jika kita lihat di toko-toko buku, sudah begitu banyak karya-karya berkualitas yang telah ia terbitkan. Beberapa karyanya pun kini sudah diadaptasi menjadi film.
Buku terbaru Tere Liye yang berjudul “Sepotong Hati yang Baru” merupakan buku serial “Berjuta Rasanya”. Di dalamnya terdapat cerita yang seru-seru. Judulnya bermacam-macam. Ya...bisa dibilang seperti kumpulan cerita. Judul cerita dalam buku “Sepotong Hati yang Baru”  ini diantaranya:
1.      Hiks, Kupikir Itu Sungguhan
2.      Kisah Sie Sie
3.      Sepotong Hati yang Baru
4.      Mimpi-Mimpi Sampek-Engtay
5.      Itje Noerbaja & Kang Djalil
6.      Kalau Semua Wanita Jelek
7.      Percayakah Kau Padaku
8.      Buat Apa Disesali

Sinopsis Sepotong Hati yang Baru

Pernikahanku dan Alysa tinggal menghitung hari. Persis lima hari sebelum kami menikah, Alysa bertemu dengan pria gagah. Pertemuan mereka berdua Setelah setahun aku pergi dari kesedihan itu. Berhasil menyingkirkan kenangan lama yang selalu mengganggu otakku, Alysa mendadak menghubungiku. Dengan nada yang memelas, Alysa meminta kami bertemu malam ini. Alysa menceritakan bahwa pernikahannya dengan pria gagah yang dia yakini jodohnya saat itu, gagal. Alysa bertanya padaku, “apakan kau masih mencintaiku?”. Aku menggeleng, “Maafkan aku Alysa, aku sudah menikah. Bukan dengan seseorang yang amat aku cintai, aku inginkan. Tetapi setidaknya ia bisa memberikanku sepotong hati yang baru. Maafkan aku. Kau lihat. Ini cincin pernikahan kami, batu giok.” Aku menelan ludah. (hlm. 50). Alysa beranjak pergi dari hadapanku dengan rasa kecewa. Apa yang aku katakan kepada Alysa barusan semuanya bohong. Cincin yang kupakai bukan milikku. Cincin ini kepunyaan adikku. Aku belum menikah. Cinta bukan sekedar soal memaafkan. Cinta bukan sekedar soal menerima apa adanya. Cinta adalah harga diri. Cinta adalah rasionalitas sempurna. Jika kau memahami cinta adalah perasaan irasional, sesuatu yang tidak masuk akal, tidak butuh penjelasan, maka cepat atau lambat, luka itu akan kembali menganga. Kau dengan mudah membenarkan apapun yang terjadi di hati, tanpa tahu, tanpa memberikan kesempatan berpikir bahwa itu boleh jadi karena kau tidak mampu mengendalikan perasaan tersebut

Judul        : Sepotong Hati Yang Baru
Penulis     : Tere Liye
Penerbit    : Mahaka Publishing
Tahun       : 2012
Tebal        : 206 hal.
Genre       : Kumpulan Cerpen 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar