Minggu, 04 Oktober 2015

Harga Pokok Penjualan

Harga Pokok Penjualan
adalah semua biaya yang muncul dalam rangka menghasilkan suatu produk hingga produk tersebut siap dijual. dengan bahasa sederhana, Harga Pokok Penjualan yang biasa disingkat HPP merupakan biaya yang dikeluarkan dalam suatu proses produksi barang dan jasa yang dapat dihubungkan secara langsung dengan aktivitas prosess yang membuat produk barang dan jasa siap jual.

Struktur Harga Pokok Penjualan
Dari definisi Harga Pokok Penjualan diatas, bisa kita dapatkan strukture dasar dalam harga pokok penjaualan umumnya terdiri dari tiga elemen besar:
a.     Persediaan
b.     Tenaga Kerja Langsung
c.      Biaya Overhead


Persediaan | Inventory
Dalam perusahaan dagang, element persediaan (inventory) hanya terdiri atas Persedian Barang Jadi saja, dikenal dengan istilah Inventori Sedangkan pada perusahaan manufakture, elemen persediaan meliputi:
a.     Persedian Bahan Baku
b.     Persediaan Barang Dalam Proses
c.      Persediaan Barang Jadi
Elemen Persediaan yang dimaksud adalah besarnya Persediaan Terjual. Untuk mengetahui besaran nilai jumlah persediaan yang telah terjual, maka beberapa unsur dibawah ini perlu diketahui lebih dulu:
a.     Persediaan Awal
b.     Pembelian (dalam usaha dagang)
c.      Harga Pokok Produksii (dalam perusahaan manufakture)
d.     Persediaan Akhir.
e.      Persediaan yang digunakan atau disebut juga Barang Tersedia untuk Dijual


Persediaan Awal
           Persediaan Awal merupakan nilai jumlah persediaan yang telah dimiliki sebelum proses pada periode berjalan dimulai. Artinya, persediaan telah ada dahulu sebelum operasi pada periode sekarag dimulai


Pembelian

          Perlu diingat, bahwa yang diakui adalah merupakan pengeluaran atau 'cost yang terjadi', sehingga jumlah pembelian yang diakui sebesar cost yang muncul saja, ini diwujudkan dalam bentuk Pengeluaran Kas ataupun pengakuan Utang Dagang. jadi besarnya nilai pembelian yang diakui sebesar nilai net purchase atau nilai bersihnya saja. Hal seperti ini perlu dipertegas karena dalam prakteknya sangat sering perusahaan sebagai pembeli, ntah itu pembelian untuk barang jadi (dalam perusahaan dagnag) ataupun dalam pembelian raw material (bahan baku) dalam perusahaan manufakture mendapatkan diskon (potongan harga), atau bisa terjadi juga return barang (pengembalian) kepada penjual. untuk mendapatkan nilai bersihnya (net purchase) maka diperlukan strukture menjadi,:
a.     Gross Purchases (atau biasanya tertulis Purchase saja
b.     Discount (potongan harga)
c.      Return (pengembalian barang)
d.     Net Purchase (pembelian bersih)


Persediaan Akhir

Persediaan akhir merupakan besarnya nilai persediaan yang dibukukan sebagai 'persediaan' pada akhir periode. Persediaan tersedia untuk dijual (BTUD) merupakan besarnya nilai persediaan:
a.     Barang dagang yang terjual, ini berlaku untuk usaha dagang
b.     Besarnya Raw Maeterial atau bahan baku yang digunakan & barang dagan yang terjual, ini berlaku untuk perusahaan manufakture.


Biaya Tenaga Kerja Langsung

          Tenaga Kerja Langsung merupakan upah yang diberikan atau dibayarkan kepada karyawan/tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam aktivitas pengolahan barang dagang. Overhead Cost

Biaya Overhead
          adalah biaya yang muncul selain dari elemen elemen yang telah disebut diatas, biasanya diistilahkan dengan indirect cost. jenisnya sangat bervariasi tergantung dari skala usaha, jenis usaha serta jenis sumber daya yang digunakan oleh perusahaan. yang paling sering ditemui dalam usaha manufakture ataupun usaha dagang ialah:
a.     Biaya Sewa/rental cost
b.     Depresiasi Mesin dan Peralatan. 
c.      Penyusutan Gedung Pabrik. 
d.     Biaya Listrik dan Air pabrik  atau Factory’s Utilities
e.      Biaya Pemeliharaan Pabrik dan mesin (Maintenance)
f.       Biaya Pengemasan (Packaging)
g.     Gudang
h.     Sampelproduksi (Preproduction sampling)
i.       Biaya/Ongkos kirim
j.       Kontainer (Continer)

Perhitungan Dasar HPP | Harga Pokok Penjualan

perhitungan HPP bisa dirumuskan dengan berikut ini:
HPP = Inventori Usage + Direct Labor Cost + Overhead Cost.
Inventori Usage bisa diturunkan menjadi:
Saldo Awal + Pembelian atau Penambahan – Saldo Akhir
Pembelian bisa diturunkan menjadi:
Purchases atau invoice - Discount - Return


Tidak ada komentar:

Posting Komentar