Cinta memang
tak mesti bersama
meski kadang mengada
namun bagiku sungguh celaka belaka
kadang kenang hanya sebatas remang
mengambang tenang berujung keruh rikuh gamang
keniscayaan yang tiada kunjung merengkuh kenangan
juga cuma sebatas angan
meski kadang mengada
namun bagiku sungguh celaka belaka
kadang kenang hanya sebatas remang
mengambang tenang berujung keruh rikuh gamang
keniscayaan yang tiada kunjung merengkuh kenangan
juga cuma sebatas angan
Sial! Jika hanya
kelam malam
Sungguh, belantara lebih berpeluang meruang lubang dalam jantung
jantung yang menggantung pula mengambang
Dan jelitamu yang delima
Tak tega jua kupinta
cukuplah sebatas kucinta
Namun slalu kujaga sgala rasa yang tanpa rima menggema
Sungguh, belantara lebih berpeluang meruang lubang dalam jantung
jantung yang menggantung pula mengambang
Dan jelitamu yang delima
Tak tega jua kupinta
cukuplah sebatas kucinta
Namun slalu kujaga sgala rasa yang tanpa rima menggema
Biar
kuterima sebagai luka
Biarlah, cukup keluku yang ngilu
Tanpa mesti mengeluhkan rindu
Sebab kutahu rabu yang dulu
Hanya sebangkai rasa yang kubingkai rapih hingga jadilah keramat
Yang melumat kesumat rinduku
Dan tentang rindu,
Biarlah, cukup keluku yang ngilu
Tanpa mesti mengeluhkan rindu
Sebab kutahu rabu yang dulu
Hanya sebangkai rasa yang kubingkai rapih hingga jadilah keramat
Yang melumat kesumat rinduku
Dan tentang rindu,
Jangan
sekali apalagi berkali
Kau tanya kembali
Sebab lembab kata yang mengendap tak mampu mengurai ragu
Maka kubuang ke palung kelu
Kukurung disela sumsum
Biar kekal membatu tanpa harus merumrum
Dan kelak kan ku kepak kelopak
Kau tanya kembali
Sebab lembab kata yang mengendap tak mampu mengurai ragu
Maka kubuang ke palung kelu
Kukurung disela sumsum
Biar kekal membatu tanpa harus merumrum
Dan kelak kan ku kepak kelopak
Sehingga tak
lagi menjadi teramat tinggi
Membumbung bayang yang sejak lama tak mampu kudaki
Ya, seperti ini lah diriku kini sayang
Meragu rinduku menjamu bayang
Yang kadang tandang, mengambang wajahmu lantas melayang hilang
Betapa ragu menyeka riak serak kata pada liang hembalang
Sehingga tak ada lagi yang harus diadili
Selain rasa yang tak kunjung pergi
Membumbung bayang yang sejak lama tak mampu kudaki
Ya, seperti ini lah diriku kini sayang
Meragu rinduku menjamu bayang
Yang kadang tandang, mengambang wajahmu lantas melayang hilang
Betapa ragu menyeka riak serak kata pada liang hembalang
Sehingga tak ada lagi yang harus diadili
Selain rasa yang tak kunjung pergi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar