Jumat, 25 Desember 2015

Good Corporate Governance (GCG)

Pengertian GCG
Good corporate governance (GCG) secara definitif merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang menciptakan nilai tambah (value added) untuk semua stakeholder (Monks,2003). Ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama, pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada waktunya dan, kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan (disclosure) secara akurat, tepat waktu, transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan, kepemilikan, dan stakeholder.

Manfaat GCG
1.      Memudahkan akses terhadap investasi domestik maupun asing.
2.      Mendapatkan cost of capital yang lebih murah dengan penerapan Good Corporate Governance.
3.      Memberikan dasar keputusan yang lebih baik untuk meningkatkan kinerja ekonomi perusahaan
4.      Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan dari shareholder dan stakeholder terhadap perusahaan.
5.      Mempengaruhi harga saham secara positif.
6.      Melindungi Direksi/Komisaris/Dewan Pengawas dari tuntutan hukum dan melindungi dari intervensi politis serta usaha-usaha campur tangan di luar mekanisme korporasi.

Prinsip GCG
1.      Transparency (keterbukaan informasi)
yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2.      Accountability (akuntabilitas)
yaitu kejelasan fungsi, struktur, sistem, dan pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
3.      Responsibility (pertanggungjawaban)
yaitu kesesuaian (kepatuhan) di dalam pengelolaan perusahaan terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundangan yang berlaku.
4.      Independency (kemandirian)
yaitu suatu keadaan dimana perusahaan dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manajemen yang tidak sesuai dengan peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
5.      Fairness (kesetaraan da kewajaran)
yaitu perlakuan yang adil dan setara di dalam memenuhi hakhak stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundangan yang berlaku. Esensi dari corporate governance adalah peningkatan kinerja perusahaan melalui supervisi atau pemantauan kinerja manajemen dan adanya akuntabilitas manajemen terhadap pemangku kepentingan lainnya, berdasarkan kerangka aturan dan peraturan yang berlaku.

Mekanisme Corporate Governance
Mekanisme corporate governance merupakan suatu aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol/pengawasan terhadap keputusan tersebut.
1.      Mekanisme pengendalian internal adalah pengendalian perusahaan yang dilakukan dengan membuat aturan yang mengatur tentang mekanisme bagi hasil, baik yang berupa keuntungan, return maupun risikorisiko yang disetujui oleh prinsipal dan agen.
2.      Mekanisme pengendalian eksternal adalah pengendalian perusahaan yang dilakukan oleh pasar. Menurut teori pasar jika manajemen berperilaku hanya menguntungkan diri sendiri, maka kinerja perusahaan akan menurun dalam bentuk turunnya nilai saham perusahaan.

http://acehlook.com/pengertian-manfaat-prinsip-mekanisme-good-corporate-governance/

Rindu Yang Ragu-Ragu

Cinta memang tak mesti bersama
meski kadang mengada
namun bagiku sungguh celaka belaka
kadang kenang hanya sebatas remang
mengambang tenang berujung keruh rikuh gamang
keniscayaan yang tiada kunjung merengkuh kenangan
juga cuma sebatas angan


Sial! Jika hanya kelam malam
Sungguh, belantara lebih berpeluang meruang lubang dalam jantung
jantung yang menggantung pula mengambang
Dan jelitamu yang delima
Tak tega jua kupinta
cukuplah sebatas kucinta
Namun slalu kujaga sgala rasa yang tanpa rima menggema

Biar kuterima sebagai luka
Biarlah, cukup keluku yang ngilu
Tanpa mesti mengeluhkan rindu
Sebab kutahu rabu yang dulu
Hanya sebangkai rasa yang kubingkai rapih hingga jadilah keramat
Yang melumat kesumat rinduku
Dan tentang rindu,

Jangan sekali apalagi berkali
Kau tanya kembali
Sebab lembab kata yang mengendap tak mampu mengurai ragu
Maka kubuang ke palung kelu
Kukurung disela sumsum
Biar kekal membatu tanpa harus merumrum
Dan kelak kan ku kepak kelopak

Sehingga tak lagi menjadi teramat tinggi
Membumbung bayang yang sejak lama tak mampu kudaki
Ya, seperti ini lah diriku kini sayang
Meragu rinduku menjamu bayang
Yang kadang tandang, mengambang wajahmu lantas melayang hilang
Betapa ragu menyeka riak serak kata pada liang hembalang
Sehingga tak ada lagi yang harus diadili
Selain rasa yang tak kunjung pergi