Selasa, 18 November 2014

Reaksi atau Tanggapan Manajemen Perusahaan Bank Dan Asuransi mengenai pemberlakuan iuran oleh OJK



Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU nomor 21 tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan.
Pelaku industri keuangan menilai belum ada kesepahaman dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait pemberlakuan iuran yang akan diterapkan pada 1 Maret 2014. Ini menyebabkan masih timbulnya pro kontra antarpelaku industri, yang berpotensi menimbulkan kesalahan saat implementasi.Berikut adalah tanggapan manajemen perusahaan bank dan asuransi mengenai pemberlakuan iuran oleh OJK                 
                          
  1.  Tanggapan manajemen Bank mengenai pemberlakuan iuran oleh OJK

Bank Rakyat Indonesia (BRI) menegaskan tak akan membebankan biaya iuran OJK terhadap nasabah. Namun berusaha melakukan sejumlah efisiensi untuk mengurangi biaya operasional.
"Kami akui ini akan menambah biaya operasional. Oleh karena itu, kami akan coba cari jalan melakukan berbagai efisiensi agar tak langsung membebani nasabah," kata Ahmad Baequni, Direktur Keuangan BRI.
Adapun total iuran BRI yang harus dibayar OJK sekitar 0,03% dari total aset BRI yang kini mencapai Rp 606 triliun. Dengan demikian iuran BRI yang dibayarkan kepada OJK diperkirakan mencapai Rp 181 miliar. Menurut Muhammad Ali, Sekretaris Perusahaan BRI, beban iuran OJK akan masuk ke pos biaya pendapatan dari pendapatan operasional (BOPO). Sehingga diupayakan akan terjadi peningkatan pendapatan operasional untuk atasi beban operasional yang bertambah. 
Sebagaimana diketahui, Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas), mengkritik pemberlakuan iuran OJK bagi industri perbankan. Menurut Sigit Pramono, Ketua Umum Perbanas, kebijakan ini dianggap akan membuat biaya operasional perbankan membengkak. Tentu ini akan berimbas kepada peningkatan biaya dana serta ujungnya meningkatkan besaran bunga kredit. Meningat bank adalah institusi bisni, pasti melakukan transformasi beban pungutan OJK menjadi beban konsumen masyarakat.

  2.  Tanggapan manajemen asuransi mengenai pemberlakuan iuran oleh OJK

Demi mendukung operasional dan meningkatkan pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pemerintah siap menetapkan iuran bagi lembaga keuangan nonbank. Besaran fee antara 0,03%-0,45% dari aset setiap perusahaan lembaga keuangan non-bank. Menanggapi rencana pemberlakuan iuran OJK, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), mengemukakan pungutan tersebut terlalu besar. "Kalau dilihat dari sisi aset, saya melihat, angka 0,03% itu masih cukup besar," ujar Direktur Eksekutif AAUI, Julian Noor. Menurut dia, sebelumnya memang ada pemaparan konsep iuran OJK kepada industri, tapi belum menyentuh pada kebutuhan dana OJK. Sejatinya industri asuransi umum bersedia mengeluarkan sejumlah uang demi memperkuat peran regulator. Namun, AAUI meminta pemerintah melibatkan kalangan industri keuangan. Dari sini, pemerintah dan para pemangku kepentingan bisa duduk bersama untuk mencari solusi dan membahas seberapa besar kebutuhan OJK. Kalangan industri asuransi berharap tidak menjadi pihak yang hanya menerima keputusan final, tapi juga didasarkan pada kebutuhan OJK. "Berapa yang ditanggung negara dan berapa yang ditanggung melalui industri. Dari sini bisa dilihat berapa besaran fee yang diperlukan," ungkap Julian.
AAUI mengharapkan, OJK dapat menjalankan tugas secara efektif, lebih tegas, yang pada akhirnya bisa menggairahkan industri keuangan. Dengan regulasi yang kuat, industry akan tumbuh dengan baik dan kepercayaan masyarakat ikut meningkat.
OJK memikul misi cukup berat, yakni mengawasi aktivitas seluruh industri keuangan, baik perbankan maupun nonbank. Total jenderal, OJK harus mengawasi aset sekitar Rp 9.600 triliun. Dengan asumsi pungutan OJK 0,04%, potensi pendapatan dari fee industri keuangan mencapai Rp 3,84 triliun. Sementara pagu anggaran OJK tahun depan sebesar Rp 2,4 triliun. Total jenderal, lembaga superbodi tersebut akan mengantongi dana sekitar Rp 6,24 triliun.

Sumber :


Dampak Peristiwa Politik terhadap Nilai Tukar Rupiah dan IHS




1. Jokowi dan Prabowo bertemu, IHSG dan Rupiah Menguat Tertinggi di Asia
 
Pasca pertemuan Joko Widodo dan Prabowo, rupiah dan saham langsung menguat tajam. Penguatan rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini merupakan tertinggi di kawasan Asia. Pada Jumat (17/10), IHSG naik 77,33 poin ke level 5.028,94 atau 1,56 persen. Sedangkan rupiah menguat 150 poin (1,24 persen) di level Rp 12.110 per dolar AS. Pasar keuangan kembali bergairah pasca kegaduhan politik yang terjadi selama hampir satu bulan ini. Hal itu dipicu kekalahan koalisi partai pendukung Jokowi di parlemen, seperti disahkannya RUU Pemilihan Kepala Daerah, Kemenangan ketua DPR dan MPR yang berasal dari koalisi merah putih, atau yang bersebrangan dengan partai pendukung Jokowi.
Hasil riset Katadata menunjukkan, gejolak politik yang terjadi pada tiga pekan terakhir (26 September – 13 Oktober 2014) mengakibatkan nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan merosot paling tajam di kawasan Asia. Selama periode tersebut, rupiah melemah 1,3 persen dan IHSG merosot 4,3 persen. Fenomena ini membuktikan bahwa selain faktor eksternal, kisruh politik domestik cukup signifikan memberikan dampak negatif di pasar finansial. Memanasnya suhu politik memicu aksi jual investor asing di pasar modal. Total net sell dalam periode tersebut mencapai Rp 7 triliun.
Menurut Menko Perekonomian Chairul Tanjung kerjasama seluruh elemen bangsa akan membuat pasar tenang. Untuk itu dia berharap pemimpin republik ini bersatu. Pihak yang menang tidak sombong dan mau mengajak pihak yang kalah. Sedangkan yang kalah mau membantu yang menang. “Bangsa ini terlalu besar dan majemuk untuk dibangun satu kelompok. Semua pihak harus bekerja sama,”

2. IHSG Anjlok 40 poin Pasca Terpilihnya Pimpinan MPR

Jakarta -Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 40 poin pasca pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Kekhawatiran lambatnya pertumbuhan ekonomi global juga memberi sentimen negatif. Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah di posisi Rp 12.235 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 12.185 per dolar AS. Pada perdagangan preopening, IHSG anjlok 40,421 poin (0,80%) ke level 4.992,420. Sedangkan Indeks LQ45 jatuh 10,126 poin (1,19%) ke level 842,275. Membuka perdagangan, Rabu (8/10/2014), IHSG terjun 53,917 poin (1,07%) ke level 4.978,924. Indeks LQ45 amblas 11,484 poin (1,35%) ke level 840,917.
Koalisi Merah Putih (KMP) kembali memenangkan persaingan dengan Koalisi Indonesia Hebat (KIH). Kali ini, koalisi yang diusung oleh Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Demokrat (Demokrat) dan Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut memenangkan persaingan dalam memperebutkan kursi pimpinan MPR.
KMP sukses memenangkan Paket B yang terdiri dari Zulkifli Hasan sebagai Ketua MPR, dengan para wakilnya Mahyudin, EE Mangindaan, Hidayat Nur Wahid, dan Oesman Sapta Odang sebagai pimpinan MPR yang baru setelah memenangkan voting sebanyak 347 suara berbanding 330 suara. Itu artinya, KMP sukses menguasai parlemen dengan menempatkan kader-kadernya pada posisi pimpinan MPR dan DPR. Pelaku pasar yang selama ini cenderung mendukung KIH mulai mengamankan portofolio dengan melepas saham.Hingga pukul 9.05 waktu JATS, IHSG terpangkas 51,065 poin (1,01%) ke level 4.981,064. Sementara Indeks LQ45 terkoreksi 10,473 poin (1,21%) ke level 841,928.
Kemarin IHSG melaju 32 poin didorong aksi beli investor asing. Investor masih menanti hasil pemilihan pimpinan MPR yang digelar hari ini. Wall Street terkena koreksi tajam dalam perdagangan yang ramai. Investor melepas saham setelah lemahnya data ekonomi Jerman memicu kekhawatiran lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia. Bursa-bursa di Asia bergerak mix pagi hari ini. Melemahnya Wall Street semalam memberi tekanan negatif.
Berikut situasi di bursa-bursa regional pagi hari ini:
Indeks Nikkei 225 anjlok 205,88 poin (1,30%) ke level 15.577,95.
            Indeks Hang Seng naik 107,48 poin (0,46%) ke level 23.422,52.
            Indeks Komposit Shanghai menguat 6,16 poin (0,26%) ke level 2.363,87.
            Indeks Straits Times turun 15,45 poin (0,48%) ke level 3.228,54.



Senin, 10 November 2014

Pendapat Pesta Rakyat Jokowi

Pelantikan presiden ke-7 Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo dan wakil Presiden M. Yusuf Kalla sukses diadakan Pada tanggal 20 Oktober 2014. Keduanya sudah diambil sumpahnya di depan masyarakat Indonesia dengan harapan bisa melaksanakan kewajibannya sebagai pemimpin negara dan mudah-mudahan bisa merealisasikan janji-janji mereka selama masa berkampanye dulu. Selain prosesi pelantikan presiden dan wakil presiden tersebut, perhatian publik juga tidak lepas dari perayaan yang diadakan oleh relawan para artis setelah pelantikan dengan mengadakan acara pesta rakyat di monumen nasional (Monas) setelah acara pelantikan selesai. Melihat perayaan yang bisa dibilang sangat meriah itu, tidak menutup kemungkinan banyak muncul pandangan dari berbagai lapisan masyarakat soal perayaan tersebut. Jika kita mengaku sebagai bangsa yang demokrasi, maka sebaiknya mengambil sikap bijak dan tetap berpikir positif menanggapi berbagai pendapat yang ada.


Jika kita berbicara dari sudut pandang positifnya, maka ada beberapa hal yang mungkin bisa kita ambil hikmahnya diantaranya
1. Pesta ( Syukuran) seperti yang dilakukan oleh relawan artis kemarin, bisa dibilang sebagai satu penanda dimulainya semangat baru, perubahan baru, dari rakyat dan untuk rakyat Indonesia Sendiri. Penanda sebaiknya besar agar bisa membekas di ingatan dan hati masyarakat terlebih di hati Pemimpin baru negara ini yakni Bapak Jokowi dan Bapak M Yusuf kalla
2. Syukuran pesta rakyat bisa dikatakan sebagai rasa syukur kepada alloh swt sebab sudah mengabulkan do'a sesuai dengan keinginan mayoritas masyarakat dan artis yang mendukung jokowi agar menjadi bisa presiden dan mampu melaksanakan tugas dengan baik.
3. Syukuran pesta rakyat bisa juga sebagai penyambung emosional antara masyarakat Indonesia dan Pemimpin barunya yakni Bpk. Joko Widodo dan Bpk. M. Yusuf Kalla. Kita bisa menyaksikan sendiri bagaimana sikap yang ditunjukkan jokowi ketika berada dikerumunan masyarakat banyak dan menyempatkan bertemu untuk bersalaman di pinggir pagar Istana Negara.
4. Antusias para warga, dan relawan para artis ketika berdoa dalam syukuran rakyat tersebut, menunjukkan betapa besar keinginan mereka menaruh harapan kepada presiden dan wakil presiden ke-7 ini.
5. Mendatangkan rejeki tersendiri bagi pedagang kaki lima untuk menjajakan barang dagangannya. Para pemulung juga tidak ikut ketinggalan mengais rejeki dengan mengumpulkan sampah-sampah yang bisa di reproduksi ulang.

Segi Negatif Dari Syukuran Rakyat Jokowi

Mungkin ada beberapa persoalan yang perlu diperhatikan oleh warga yang hadir saat itu diantaranya; 
1. Tidak memperhatikan lingkungan sekitar dengan membuang sampah sembarangan. terbukti banyak sampah berceceran diarea acara.
2. Terlalu berlebihan, sebab kalau dilihat dari pemimpin pada jaman para sahabat dahulu, tidak ada acara syukuran sebesar itu. Ini sebagian dari pendapat politisi. Meskipun begitu, acara sudah berhasil dilaksanakan dengan baik dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan karena semua merupakan bentuk usaha dari para relawan. Dan terpenting tetap berfikir positif serta mendukung penuh apa yang dilakukan pemerintahan selama 5 tahun ke depan. Semoga Indonesia bisa berubah, makmur, dan keadilan bagi seluruh rakyat indonesia bisa ditegakkan tanpa pandang bulu.



Harapan Terhadap Presiden Baru (Jokowi dan Jusuf Kalla)

   Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) secara resmi telah ditetapkan menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia terpilih. Kemenangan itu diraih karena figur keduanya disukai masyarakat. Pemilu 2014 menjadi harapan baru bagi rakyat Indonesia. Rakyat ingin pemimpin baru yang mementingkan kepentingan rakyat umum. Rakyat menginginkan pemimpin yang tahan banting, mampu menciptakan terobosan baru dengan program kerakyatannya, bersih dari KKN dan tentunya berani memberantas korupsi. Pemimpin yang memberi tauladan baik, pemimpin yang tidak gila harta, dan yang bertanggung jawab terhadap Tuhan dan negaranya. Setiap negara pasti mendambakan sosok Presiden yang dapat dibanggakan di hadapan negara lain. Sosok presiden yang peduli dan mementingkan rakyat dari negaranya. Begitu pula dengan rakyat Indonesia yang rindu dan mendambakan kehadiran sosok pemimpin yang menjamin kesejahteran dan mengayomi rakyat negaranya.
    Ada beberapa harapan rakyat terhadap presiden baru tersebut selain harapan untuk mengayomi rakyat negara.
1. Presiden baru tersebut haruslah memperbaiki kondisi pembangunan negara. Pembangunan negara saat ini sangat tidak merata, disalah satu daerah pembangunan berjalan pesat namun didaerah yang lain pembangunan belum berjalan, bahkan untuk sekedar aliran listrik pun beberapa daerah belum mendapatkannya. Untuk itu perlu langkah pasti dari Presiden untuk meratakan pembangunan.
2. presiden yang terpilih haruslah mampu merangkul dan mensejahterakan masyarakat didaerah perbatasan negara. Mengapa kondisi masyarakat perbatasan negara sangat penting? Karena perbatasan negara adalah etalase bangsa, kondisi yang tercermin dari daerah perbatasan negara dapat disimpulkan sebagai kondisi yang juga ada di dalam pusat negara tersebut. Presiden  sebaiknya mengadakan pembangunan dimulai dari daerah perbatasan kemudian dilanjutkan daerah sentral, bukan sebaliknya. Dengan begitu kesejahteraan masyarakat daerah perbatasan lebih terjamin, selain itu masyarakat daerah perbatasan tidak akan merasa dianak tirikan lagi oleh pemerintah.
3. Diharapkan presiden yang baru dapat meneruskan salah satu pembangunan yang dilakukan mantan presiden sebelumnya. Mengingat Indonesia adalah negara kepulauan yang tidak mungkin dihubungkan melalui jalur darat, namun dapat dihubungkan secara efektif melalui jalur udara.
4. Presiden yang terpilih diharapkan presiden yang peduli dengan kondisi pendidikan anak bangsa, anak-anak generasi penerus bangsa. Bukan hanya peduli, namun juga memberikan langkah nyata untuk meratakan pendidikan bangsa ke setiap daerah. Rakyat juga mengharapkan presiden yang baru dapat menggunakan jabatannya dengan sebijaksana mungkin dan bertanggung jawab, serta tidak menghianati kepercayaan masyarakat yang telah diberikan untuk memilih presiden tersebut. Karena pemimpin negara adalah harapan rakyat, karena harapan rakyat adalah jiwa kehidupan rakyat. Apabila harapan rakyat itu mati maka jiwa kehidupan rakyat itupun akan mati.