A. Sejarah dan
Perkembangan Akuntansi di Dunia
Akuntansi sebagai suatu seni yang
mendasarkan pada logika matematik – sekarang dikenal sebagai “pembukuan
berpasangan” (double-entry bookkeeping).
Akuntansi terdokumentasi secara akademik di salah satu bab pada buku Luca
Pacioli (1445 – 1517) yang diterbitkan pada tahun 1494 yang berjudul “Summa de Arithmetika,
Geometria, Proportioni et Proportionalita” yang dalam bahasa
inggris berjudul “The Collected Knowledge of Arithmetic, Geometry,
Proportions and Proportionality” (Weis and Tinius, 1991).
Namun, buku tersebut yang berbahasa Inggris pertama diketahui dipublikasikan di
London oleh John Gouge atau Gough pada tahun 1543.
Luca
Pacioli mempublikasikan bukunya tersebut tentang “pembukuan” di Venice, Italia.
Luca Pacioli dikenal sebagai Friar (Romo) Luca dal Borgo dan juga seorang
professor matematika yang menulis banyak buku tentang matematika.Buku karya Luca Pacioli
tersebut adalah berisi kumpulan pengetahuan matematika yang sudah berlangsung
pada masa tersebut. Dengan kata lain, praktik akuntansi sangat mungkin telah
ada ratusan tahun sebelum terdokumentasi pada buku tersebut. Dan salah satu
pengetahuan matematika yang dibahas dalam buku tersebut dan masih digunakan
sampai sekarang tanpa adanya perubahan adalah sistem pencatatan berpasangan
(double entry system).
Lalu adapun sebuah buku ringkas menampilkan instruksi
akuntansi juga diterbitkan pada tahun 1588 oleh John Mellis dari
Southwark, yang termuat perkataannya, “I am but the renuer and reviver of an
ancient old copie printed here in London the 14 of August 1543: collected,
published, made, and set forth by one Hugh Oldcastle, Scholemaster, who, as
appeareth by his treatise, then taught Arithmetics, and this booke in Saint
Ollaves parish in Marko Lane.” John Mellis merujuk pada fakta bahwa prinsip
akuntansi yang dia jelaskan (yang merupakan sistem sederhana dari masukan
ganda/double entry) adalah “after the forme of Venice”. Pada awal abad ke 18, Direktur South
Sea Company melakukan penyelidikan pada perdagangan bursa perusahaan tersebut
dengan menggunakan jasa dari akuntan yang berpusat di London. Selama
penyelidikan, akuntan menguji sedikitnya dua buku perusahaan. Laporannya
diuraikan dalam buku Sawbridge and Company, oleh Charles Snell, Writing Master
and Accountant in Foster Lane, London. Negara Inggris sendiri telah
memiiki Chartered Accountant di abad ke 19.
B. Sejarah dan Perkembangan Akuntansi di Indonesia
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642.
Akan tetapi bukti yang jelas terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang
berdiri di Jakarta sejak 1747. Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang
setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada tahun 1870. Hal ini mengakibatkan
munculnya para pengusaha swasta Belanda yang menanamkan modalnya di Indonesia,
Mereka menerapkan sistem pembukuan seperti yang diajarkan Lucas Paciólo. Dalam
tahun 1850 orang Belanda menemukan metode pembukuan baru yang lebih efisien.
Selama periode 1850-1900 terjadi semacam dualisme antara yang
menggunakan metode lama dengan yang menggunakan metode baru. Baru pada awal
abad 20, metode pembukuan lama hilang dari sejarah akuntansi Belanda.
Perkembangan ini juga di bawa ke Indonesia. Sementara bidang-bidang usaha yang
besar dikuasai Belanda, bidang-bidang usaha yang kecil dibiaran dikuasai oeh
kelompok timur asing, seperti Cina, Arab, India dan lain-lain. Sebagai daya
tarik, Pemerintahan kolonial Belanda tidak mencampuri sistem pembukuan yang
mereka gunakan. Dalam hubungan ini muncul sistem pembukuan Cina (sistem Hokian,
Canton, Hakha, Tio Tjoe), Arab,India dan lain-lain. Kemudian pada tahun 1907,
di Indonesia diperkenalkan sistem pemeriksaan (auditing) untuk menyusun dan
mengontrol pembukuan perusahaan. Tidak banyak pembahan sistem akuntansi di
Indonesia pada masa penjajahan Jepang.Setelah kemerdekaan pemerintah RI
mempunyai kesempatan mengirimkan putra-putrinya belajar akuntansi ke luar
negeri. Sedangkan pendidikan akuntansi di dalam negeri mulai dirintis pada
tahun 1952 oleh Universitas Indonesia yang membuka jurusan Akuntansi di
Fakultas Ekonominya.
Pada tahun 1954 keluarlah UU No. 34 yang mengatur pemberian
gelar Akuntan. Suatu organisasi profesi yang menghimpun para akuntan di
Indonesia berdiri pada 23 Desember 1957 dan diberi nama Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Organisasi ini mendirikan seksi Akuntan Publik tahun 1978 dan
seksi Akuntan Pendidik tahun 1986. UU Penanaman Modal Asing dikeluarkan
tahun 1967 dan disusul UU Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 1968, merupakan
pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Tumbuhnya perusahaan-perusahaan
baru, baik yang didirikan dalam rangka ke dua undang-undang tersebut maupun
yang bukan, sebagai akibat makin baiknya iklim investasi di Indonesia, telah
meningkatkan kebutuhan akan tenaga akuntansi. Sementara itu, di sektor
Pemerintah, bertambahnya proyek-proyek pembangunan yang harus dikelola, baik
melalui dana APBN maupun non APBN di satu pihak, dan makin disadarinya sistem
pertanggungjawaban yang auditable dan accountable, di pihak lain, telah
mendorong lajunya perkembangan profesi akuntansi. Pemerintah sangat berperan
dalam mendorong perkembangan profesi ini. Diantaranya dengan membentuk Tim
Koordinasi Pengembangan Akuntansi dalam tahun 1985.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar